Sebagian besar petani di Indonesia ternyata masih banyak yang mengandalkan pupuk anorganik (Urea dan TSP). Alasan mereka didasarkan kepada penggunaannya yang praktis dan hasil panen yang memuaskan. Setiap musim tanam petani pasti menambahkan pupuk anorganik, terus dan terus. Pada akhirnya, unsure dalam pupuk anorganik ini akan terakumulasi dalam tanah dan menyebabkan kekurangan unsure hara.
Dalam kenyataannya, tanah yang sering diberi pupuk anorganik, lama kelamaan akan menjadi keras. Keadaan ini akan menyebabkan beberapa kesulitan, diantaranya tanah menjadi sulit diolah dan pertumbuhan tanaman terganggu. Permasalahan tersebut sebenarnya tidak akan terjadi jika kita memperlakukan tanah dengan baik.