Kamis, 22 Desember 2011

Apa Keunggulan Pupuk Organik dibanding Anorganik

Sebagian besar petani di Indonesia ternyata masih banyak yang mengandalkan pupuk anorganik (Urea dan TSP). Alasan mereka didasarkan kepada penggunaannya yang praktis dan hasil panen yang memuaskan. Setiap musim tanam petani pasti menambahkan pupuk anorganik, terus dan terus. Pada akhirnya, unsure dalam pupuk anorganik ini akan terakumulasi dalam tanah dan menyebabkan kekurangan unsure hara.
Dalam kenyataannya, tanah yang sering diberi pupuk anorganik, lama kelamaan akan menjadi keras. Keadaan ini akan menyebabkan beberapa kesulitan, diantaranya tanah menjadi sulit diolah dan pertumbuhan tanaman terganggu. Permasalahan tersebut sebenarnya tidak akan terjadi jika kita memperlakukan tanah dengan baik.

Pengelompokan dan ketersedian unsur hara esensil bagi tanaman



Pengelompokan dan ketersedian unsur hara esensil bagi tanaman

Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan oleh dua faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah satu faktor lingkungan yang sangat menentukan lajunya pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman adalah tersedianya unsur-unsur hara yang cukup di dalam tanah. Diantaranya 105 unsur yang ada di atas permukaan bumi, ternyata baru 16 unsur yang mutlak diperlukan oleh suatu tanaman untuk dapat menyelesaikan siklus hidupnya dengan sempurna (Anomim 2004). Pengelompokan unsur hara makro dan mikro tersebut dilihat dari jumlah (kualitas) yang dibutuhkan oleh tanaman. Unsur hara makro dibutuhkan dalam jumlah relatif banyak sebesar ≥ 1000 µg-1 berat kereing tanaman, sedangkan unsur hara mikro sebesar ≤100 μg-1 berat kering tanaman ( Oertli 1979)


Tentang Muhammad Suherwan

Perkenalkan nama saya Muhammad Suherwan, Lahir disebuah kampung yang mungkin dulu tak ada dipeta. Ya, Makarti adalah kampung kelahiranku.bertepatan pada tanggal 4 April 1987. Saat lahirpun aku tak sendirian, karena bertepatan pada tanggal itu pula lahir pula saudara kembarku. Namanya Muhammad Suheryanto.

Tetapi walaupun kami saudara kembar, aku baru tahu kalau aku punya saudara kembar mungkin ketika usia 6-7 tahunan. bahkan ketika menginjak sekolah SMA baru aku bisa bersekolah bersama dalam satu sekolah.
karena saat di SD dan SMP kami tidak dalam satu sekolahan, aku di Lampung dan dia di Palembang.

Bersambung.....

By: Muhammad Suherwan